Thursday, April 9, 2015

pregnancy part 1

 Bulan Januari 2015 adalah liburan semester genap. Alhamdulillah dapat libur 1 bulan dan bisa saya gunakan untuk pulang ke Bogor, mengikuti suami. Awalnya, sejujurnya di awal saya bosan. Suami saya kerja mulai pukul 8-5 sore, lalu ia tiba dirumah sekitar jam setengah 6 lebih, dan harus kembali kuliah (ia mengambil kuliah S2 malam) dari jam 7-10 malam. Sempat stres juga di awal, hingga saya menemukan hobby baru.. berkreasi masakan. Mencoba resep makanan baru, membuat aneka kreasi kue dan jajanan, tentunya semua tanpa MSG dan tepung instan. Lumayan, saya sajikan saat suami pulang kantor bersama dengan teh hangat. Saya sangat menikmati kegiatan saya, hingga pertengahan Januari keluarga saya berkunjung main ke Bogor. Saya merasa aneh, mungkin karena efek ada Mama, saya jadi malas masak, malas bangun pagi, menyapu rumah hanya sehari sekali dan bersifat seadanya, rasanya hanya ingin bersantai.. padahal sebelumnya pada saat ada mertua dirumah, saya tetap masak, bersih2, dan melakukan kegiatan normal lainnya. Entahlah saya hanya berasumsi "efek manja karena ada mamahh". Sayangnya, efek itu berlanjut hingga mama pulang ke Surabaya seminggu kemudian. Dirumah saya tetap malas memasak -____-. Untungnya mama sudah menyiapkan beberapa masakan setengah jadi yang tinggal digoreng atau direbus, jadi saya hanya bangun saat setengah jam sebelum suami berangkat, sedangkan nasinya? masak dari malemnya :))
Saya berhenti menyediakan teh saat suami pulang kantor, tidak ada jajanan. Bahkan entah kenapa saya selalu ingin dibelikan nasi uduk ikan lele saat mas pulang kantor. Se - la - lu. Jadi selama seminggu makan malamnya nasi uduk ikan lele. hahahaha. Untung suami saya super sabar, bahkan cucian dia yg cuci. Ya Allah.. merasa durhaka, tapi memang keadaan saya waktu itu super "nyaman dikasur" dan terutama pusing. Lalu tibalah tanggal seharusnya saya menstruasi, namun 2 hari terlambat, akhirnya saya iseng test, yahhhh. 1 garis. oke, mungkin masih terlalu dini. Hari-hari saya lewati hingga telat 6 hari. test lagi dong, dan okeyyy... 1 garis. yak mungkin memang jadwal mens saya ga teratur selama ini, kadang maju kadang mundur. Lagipula ga ada tanda-tanda mual. Bisa jadi mudah pusing yg saya alami karena tekanan darah saya lagi rendah. huhuhuhu.
Akhirnya karena esoknya sudah masuk kuliah, saya harus pulang ke Surabaya lagi, meninggalkan rumah dan suami di Bogor dalam keadaan galau..
Hari-hari saya lewati tanpa ada prasangka apapun. Saya juga tidak mau testpack karena mindset saya mungkin cuma telat mens biasa.
Perlu diketahui di awal, saya memang ga berencana menunda kehamilan, tapi juga tidak ikut promil (program untuk merencanakan kehamilan), secara saya juga Long Distance Marriage, jadi ya tergantung rezeki yang diberikan Allah..
Hingga akhirnya pada saat telat 13 hari, saya benar-benar ga tahan, cek di google pada serem, takut ada kista atau hamil anggur. Akhirnya paginya saat hari ke 14 saya testpack (beli yg langsung dipipisi supaya ga perlu liat tandanya dulu). Degdeg juga sih, dan.... ga sampe 15 detik keluar garisnya..
1 garis tebal dan 1 garis samar. Huaa langsung kabarin ke mama dan papa.. lalu foto ke suami. Kalau dilihat di petunjuk penggunaan, jika ada garis samar, 98% positif hanya saja kadar HcG masih rendah. Jadi saya test lagi 3 hari kemudian.. Alhamdulillah.. 2 garis tebal :")
Masya Allah.. memang sih sedih waktu itu ga ada suami disamping, kalo ada pasti pingin peluk-peluk. Alhamdulillah.. rasanya bahagia sekali.. bagaimanapun, ini adalah amanah dari Allah SWT.
Saat tes USG pertama ke dokter, sudah ada kantong janin tapi belum ada janin, dan saya sih dengan PD nya nanya "kok saya ga mual ya dok? apa normal?" dokter bilang sih tiap ibu beda-beda..
ehh setelah nanya gitu, 2 minggu kemudian saya mual-mual dan.... muntah -___-
keadaan lebih parah sampai menginjak minggu ke 10 saya kontrol ke dokter, tanya juga apa wajar mual muntah parah, apa ga menimbulkan kontraksi, dokter bilang wajar.. tiap ibu beda2 (lagi).. dan memang, di USG awal si dedek aktif sekalii, tangan kakinya mancal2 kegirangan, hehehe. eh pas divideo opanya, dianya diem cuman lambai tangan aja.. hehehe.
Bismillah semoga kontrol selanjutnya sama suami biar suami bisa lihat langsung gerakan si dedek yang kata dokter super aktif dan sehat. aamiin. Kalo abis liat video USG, pasti deh yg biasanya abis muntah nangis, jadi senyum lagi sambil elus2 perut :")
Alhamdulillah dedek sudah 12 minggu sekarang.. kata orang sih 3 bulan. Tapi masih manja, masih buat mamanya mual, tapi udah jauh lebih berkurang dari minggu-minggu sebelumnya.
For me, it's a beautiful gift from Allah SWT. Sekarang, jujur cara pandang saya sedikit berubah. sebelumnya melihat orang hamil adalah hal yang wajar, sekarang melihat orang hamil saya langsung tersenyum, sebelumnya memandang orang hamil butuh kursi saat di busway, sekarang rasanya pingin bawain kasur buat mereka, ngeliat orang melahirkan dan upload foto bayinya di socmed cuman ngucapin "selamat,xxxx semoga menjadi anak yg sholeh", sekarang ngerasa terharu dan pingin nangis. My sweetheart, tetep di kandungan mama ya sampai saatnya tiba.. Sehatlah terus dan berkembanglah dengan sempurna, kelak kan kuberi kau ilmu berupa Agama. Dari situ, aku yakin kau bisa mengembangkannya hingga nantinya kau akan menjadi anak yang sholeh/sholiha serta cerdas.


I love you so much, anakku.. 
bahkan dari sebelum mama mengenal papamu..

Tuesday, February 17, 2015

family means everything

Menurut saya keluarga adalah nomer satu. Tapi tdk sedikit juga perempuan beranggapan untuk menjadikan karir sebagai keutamaan. Itu ngga salah menurut saya. Saya merasa ada banyak tipe orang di dunia ini.. shg pendapat tiap orang pasti berbeda-beda. Tidak ada yang betul atau salah di tiap pendapat, karena yang menjalani hidup mereka ya mereka sendiri. Begitu pula saya, mungkin banyak yang memandang sebelah mata tentang menikah muda dan melanjutkan S2 disaat yang lain masih sibuk meraih mimpi.. tapi sejujurnya pernikahan saya adalah keputusan paling membahagiakan yang saya terima dr suami saya, Barikly Robby.
Saya bahagia dengan suami saya, saya selalu bersyukur setiap harinya karena selalu mendengar suaranya setiap bangun tidur maupun sebelum tidur.. saya bersyukur setiap harinya karena lebih dari 50 kata I love you yang terucap baik via suara maupun via teks.
Ya, suami saya merubah dan menguatkan saya.. dulu, saya salah satu dr beberapa wanita yang merasa perempuan hukumnya WAJIB bekerja karena selain untuk membantu ekonomi keluarga, wanita juga seharusnya mandiri dan memiliki kesetaraan dgn laki2.
Sekarang, saya mengganti kata WAJIB dgn dua pilihan.. bisa SUNNAH atau MAKRUH.
Hukum bekerja menjadi SUNNAH jika mmg itu bisa sangat membantu kesulitan ekonomi keluarga, atau tujuan pekerjaannya melibatkan amal jariyah (membantu orang). Menjadi MAKRUH jika lebih fokus pada pekerjaannya daripada ke keluarganya sehingga membuat keluarganya terbengkalai. Karena dalam Al Quran pun disebutkan jika seorang ibu adalah pintu surga bagi anak2nya. Selain itu, seorang ibu juga menjadi peran penting dalam keluarganya.
Alhamdulillah, setelah suami saya (dulunya masih jd pacar) bicara ttg masa depan yg serius.. saya hanya senyum dan mengangguk.. maka dari itu hingga sekarang, Alhamdulillah saya mmg berniat S2 karena di awal cukup selektif memilih beberapa perusahaan yang akan saya daftarkan. Dalam niat saya mmg "jika tidak diterima di perusahaan X,atau Y, maka saya akan S2". (Kebetulan dulu optionnya cuma 2). Mungkin Allah berkehendak saya harus S2.. walaupun ada perusahaan kontraktor yang menelepon untuk close recruitment (which is dia tertarik karena judul Tugas Akhir saya sesuai sm kliennya, Holcim), (calon) suami menghimbau tidak yahh sepertinya tidak..
Kebetulan sejak S1 saya mengikuti beberapa proyek dari dosen lab dan ayah saya. Saya kdg mengikuti meeting atau memberikan training atau kdg hanya membantu utk administrasi. Dari situ, beberapa kolega dr ayah, atau kadang orang yg saya training, menawarkan utk bekerja di tempatnya. Sekali lagi, selalu ada alasan kuat utk menolak, dan selalu pas. Walaupun tempat mereka bekerja sudah sangat bagus dan BUMN. Saya selalu merasa Allah yang menuntun saya utk berada disini..
Selalu ada hikmah dibalik semua cerita, selalu ada senyum di akhir tangisan, selalu ada syukur di kesimpulan setiap pelajaran.
Semangat untuk semua ibu dan calon ibu. Menjadi apapun nantinya, jadilah seorang ibu yang bijaksana, jadilah seorang ibu yang dikagumi dan dicintai anak2nya, jadilah seorang ibu yang dibutuhkan dan dirindukan saat suami bekerja, jadilah seorang ibu yang mata dan senyumannya selalu meneduhkan seisi penghuni rumah.
Untuk suami saya, sampai kapanpun dan apapun yang akan saya pilih nantinya setelah selesai S2, saya tetap akan mendukung mas . Akan selalu dibelakangmu untuk mendorong dan membasuh keringat lelahmu. Akan kupastikan setiap keluh kesah dan lelah di matamu hilang saat bertemu denganku.
Untuk calon anak2 saya, ibu akan selalu menyayangi kalian dan akan memberikan seluruh hidup ibu untuk kalian. Semua perjalanan ini akan sia2 jika kalian gagal. Seluruh keringat dan jerih payah akan terbayar jika kalian tumbuh menjadi anak yang sholeh/sholihah nak.. jadilah orang yang berguna utk kebaikan saat di dunia, dan jadilah penolong ayah dan ibumu menuju surga saat di akhirat..

Monday, December 1, 2014

married (part 2)

resepsi (18 Oktober 2014)
saya memilih menikah menggunakan adat Jawa bukan tanpa alasan. tapi karena memang saya pikir 1 hal.. menikah adalah hal yang sakral, sekali seumur hidup.. kapan lagi bisa menggunakan paes ageng jika tidak saat menikah? well oke. Bismillah, seluruh runtutan acara pernikahan saya pun menggunakan adat Jawa. Mulai dari Lamaran (Maret 2014) menyerahkan peningset dan tukar cincin; Pengajian (17 Oktober Siang); Siraman, Dawetan, dan Tumpengan (17 Oktober 2014 Sore); Midodareni (17 Oktober 2014 Malam); Akad Nikah (18 Oktober 2014 Pagi); Temu Manten, Panggih, dan Bubak Kawah (1 jam setelah akad nikah); Resepsi dan Syukuran (18 Oktober 2014 Malam).
Rangkaian acara saya memang cukup banyak namun Alhamdulillah semua berjalan lancar. Ada beberapa tips teknis yang mau saya bagikan disini mungkin untuk calon pengantin:
1. mencari vendor pernikahan dari jauh hari.
believe it or not.. ini penting supaya kesannya "ga asal pilih". Kebanyakan orang-orang asal booking dan kasih DP karena anti ribet dan keburu mepet waktu hari-H. Pakai wedding organizer bisa jadi pilihan, tapi for info aja, kadang pake WO hasilnya ga memuaskan. Saya hampir pake WO dari Sonokem*ang enterprise, pas dikirimin proposal, langsung balik arah mending cari vendor sendiri, meskipun itu artinya harus ke pameran wedding lebih dari 6 kali. hahaha.
2. cari vendor yang bagus dan sudah terpercaya 
ada banyak cara untuk mengetahui itu vendor bagus atau tidak. one thing should be noted: yang terkenal belum tentu bagus ke semua orang, dan yang mahal belum tentu profesional. Coba cari di internet rekomendasi yang bagus dari tiap orang, atau saat main ke kantornya ditanyakan secara jeli. Nanti bakal terlihat kok mana yang memang bagus dan mana yang kurang bagus.
3.UNDANGAN
ini perlu dilakuin 5 bulan sebelumnya. Percayalah saya dan keluarga ngurus undangan 3bulan, mulai nge-list, misahkan per grup, eliminasi dari yang ada di grup yg double, nyebarin, dan masih ada teman2 baik dari papa mama ataupun teman dekat saya yang ga keundang. maafkan..
4. bentuk panitia
terutama untuk yang tidak menggunakan WO, saya sarankan membentuk panitia yang terdiri dari teman-teman terdekat. Saya yakin dengan terlibatnya teman2, maka acara juga lebih meriah karena merasa memiliki acara. Rasanya senang sekali saat teman-teman saya mau membantu serangkaian acara, gatau gimana jadinya tanpa saudara dari mama, teman2 saya dan teman2 dekat orangtua saya.. mungkin saya sudah stres sendiri :))
5. buat panduan acara
ini dibagikan kepada vendor2 maupun panitia sehingga semua bisa tahu langkah serangkaian acara apa saja.. dengan adanya buku ini sangat membantu agar acara lebih tertata dan tanpa adanya panitia yg over duty. semua dibagi rata dan jelas tugasnya di buku tsb.
6. minta surat perjanjian (MOU) di setiap vendor
ini wajib.. mau disediakan atau tidak, ini harus ada. kalau memang tidak disediakan, sebaiknya dibuat sendiri. Awalnya saya anggap remeh, tapi ternyata ada vendor yang "nakal" dan pas hari-H tidak sesuai MOU. Mau ganti rugi juga udah dibayar full, mau nagih juga ga ada mou, ini sedih banget. Tapi Alhamdulillah acara lancar dan rame.. jadi ga ada perasaan kecewa soalnya uda diganti Allah sama ganti yg lebih baik.. 

well. ada beberapa bocoran vendor yang menurut saya sangat recommended. yaitu:
a. Catering Ibu (rungkut, Surabaya)
pelayanan memuaskan, masakan uenak, harga sesuai rasa (tidak mahal tidak murah, pas), dekorasi cantik, bonus juga cukup banyak.
b. DreamGate Photo Booth (karangasem, Surabaya)
untuk yang mau cari photo corner saat wedding, asli ini rekom banget.. profesional dan hasilnya bagus.. dia bisa menyesuaikan walaupun backdrop foto waktu itu (harus saya akui) jelek.. tapi hasil foto dia bisa rapi.
c. Biios Photo and Video (Rungkut, Surabaya)
ini lumayan bagus.. budget bisa diatur tapi sebagai bocoran aja, hasil fotonya bagus-bagus, dan videonya buagus.
d. Best Friends Project (Ketintang, Surabaya)
ini buat band saya pake ini. Lumayan oke karena saya emang suka jazz :)

well.. i think thats enough for me.
menyiapkan pernikahan adalah hal ruwet yang paling membahagiakan menurut saya :)
good luck everyone!

Saturday, November 8, 2014

married (part 1)

hello I am 22 yo and married yet. Husband will be turning 24 on this December.
Saya baru lulus S1 bulan Maret 2014. Lamaran di bulan yang sama, dan menikah di bulan Oktober 2014. Saya memilih untuk S2. Setidaknya itu cara yang saya ambil untuk mendewasakan diri, dengan mencari ilmu. Setidaknya saya punya satu prinsip: Seorang perempuan wajib berilmu.

akad nikah 18 Oktober 2014

"how could you be so sure that he is the one? you are too young to get married"
ans: I just know that he is my only one. he loves me that much. dia menyatakan cinta ke saya tahun 2011 dan menyatakan serius dengan saya, minta izin ke orang tua saya 2 hari setelahnya. membawa saya ke orangtuanya 2 minggu setelahnya, dan orang tuanya kerumah untuk mengutarakan niat baik kurang dari 1 tahun setelahnya. dia berani menikahi saya di umurnya yang masih 23 tahun.
"are you crazy? I told you.. married and relationship is different. sifat jeleknya bakal keluar pas udah nikah"
ans:  tell me crazy. we are crazy in love each other. saya melihat bagaimana cara dia memperlakukan saya.. setiap perlakuannya adalah kasih sayang. setiap manjanya, setiap pedulinya, setiap amarahnya, setiap petuahnya, adalah tanda jika dia menginginkan yang terbaik untuk saya. Setiap orang pasti punya sifat baik dan buruk. Kita adalah satu2nya yang bisa mengontrol setiap tingkah laku kita. awali semua dengan niat baik dan jalani semua dengan Bismillah.. jangan takut dengan apa yang terjadi di depan.. hadapi semua resiko yang ada.
"nikah muda kere lhoooo"
ans: tergantung gaya hidup itu sih.. dibilang cukup akan cukup. Saya bahagia melewati fase dari diapeli pake mobil pinjaman, sepeda motor vega tahun 2000 yang knalpotnya lepas, sampai sepeda pancal bareng. bahagia melewati fase dia sibuk jadi koordinator Asisten, mengerjakan Tugas Akhir, cari kerja, dapet gaji pertama, sampai sekarang, dan Insya Allah sampai selanjutnya.. Hidup itu mudah, jadi jangan dibuat susah. 
"Masih muda lho.. tanggung jawab nikah gedhe lho.."
itu yang saya salut. dia berani menafkahi saya, dia berani melarang saya bekerja di perusahaan X karena kerjanya berat untuk seorang perempuan, dia berani tidur bandara Jumat malem tiap pulang ke Surabaya Sabtu pagi. Sejujurnya saya tidak tahu apa yang membuat dia begitu mantap ingin menikahi saya. Tapi dari awal saya tahu.. kalau dia adalah laki-laki yang baik. dia memiliki benang merah seperti ayah saya. ada 1 hal yang buat saya cukup terharu. setelah beberapa bulan bekerja.. dia menyuruh saya membuat rekening baru. rekening itu untuk tabungannya tiap bulan yang akan ditransfer ke saya. semata-mata itu agar saya yang memegang kendali di keuangannya. saya menangis. saya belum pernah menceritakan ke dia bahwa ayah saya melakukan hal yang sama ke ibu saya dulu. Mulai saat itu.. saya tahu.. dia adalah orang yang saya cari selama ini.


....(to be cont'd)