Menurut saya keluarga adalah nomer satu. Tapi tdk sedikit juga perempuan beranggapan untuk menjadikan karir sebagai keutamaan. Itu ngga salah menurut saya. Saya merasa ada banyak tipe orang di dunia ini.. shg pendapat tiap orang pasti berbeda-beda. Tidak ada yang betul atau salah di tiap pendapat, karena yang menjalani hidup mereka ya mereka sendiri. Begitu pula saya, mungkin banyak yang memandang sebelah mata tentang menikah muda dan melanjutkan S2 disaat yang lain masih sibuk meraih mimpi.. tapi sejujurnya pernikahan saya adalah keputusan paling membahagiakan yang saya terima dr suami saya, Barikly Robby.
Saya bahagia dengan suami saya, saya selalu bersyukur setiap harinya karena selalu mendengar suaranya setiap bangun tidur maupun sebelum tidur.. saya bersyukur setiap harinya karena lebih dari 50 kata I love you yang terucap baik via suara maupun via teks.
Ya, suami saya merubah dan menguatkan saya.. dulu, saya salah satu dr beberapa wanita yang merasa perempuan hukumnya WAJIB bekerja karena selain untuk membantu ekonomi keluarga, wanita juga seharusnya mandiri dan memiliki kesetaraan dgn laki2.
Sekarang, saya mengganti kata WAJIB dgn dua pilihan.. bisa SUNNAH atau MAKRUH.
Hukum bekerja menjadi SUNNAH jika mmg itu bisa sangat membantu kesulitan ekonomi keluarga, atau tujuan pekerjaannya melibatkan amal jariyah (membantu orang). Menjadi MAKRUH jika lebih fokus pada pekerjaannya daripada ke keluarganya sehingga membuat keluarganya terbengkalai. Karena dalam Al Quran pun disebutkan jika seorang ibu adalah pintu surga bagi anak2nya. Selain itu, seorang ibu juga menjadi peran penting dalam keluarganya.
Alhamdulillah, setelah suami saya (dulunya masih jd pacar) bicara ttg masa depan yg serius.. saya hanya senyum dan mengangguk.. maka dari itu hingga sekarang, Alhamdulillah saya mmg berniat S2 karena di awal cukup selektif memilih beberapa perusahaan yang akan saya daftarkan. Dalam niat saya mmg "jika tidak diterima di perusahaan X,atau Y, maka saya akan S2". (Kebetulan dulu optionnya cuma 2). Mungkin Allah berkehendak saya harus S2.. walaupun ada perusahaan kontraktor yang menelepon untuk close recruitment (which is dia tertarik karena judul Tugas Akhir saya sesuai sm kliennya, Holcim), (calon) suami menghimbau tidak yahh sepertinya tidak..
Kebetulan sejak S1 saya mengikuti beberapa proyek dari dosen lab dan ayah saya. Saya kdg mengikuti meeting atau memberikan training atau kdg hanya membantu utk administrasi. Dari situ, beberapa kolega dr ayah, atau kadang orang yg saya training, menawarkan utk bekerja di tempatnya. Sekali lagi, selalu ada alasan kuat utk menolak, dan selalu pas. Walaupun tempat mereka bekerja sudah sangat bagus dan BUMN. Saya selalu merasa Allah yang menuntun saya utk berada disini..
Selalu ada hikmah dibalik semua cerita, selalu ada senyum di akhir tangisan, selalu ada syukur di kesimpulan setiap pelajaran.
Semangat untuk semua ibu dan calon ibu. Menjadi apapun nantinya, jadilah seorang ibu yang bijaksana, jadilah seorang ibu yang dikagumi dan dicintai anak2nya, jadilah seorang ibu yang dibutuhkan dan dirindukan saat suami bekerja, jadilah seorang ibu yang mata dan senyumannya selalu meneduhkan seisi penghuni rumah.
Untuk suami saya, sampai kapanpun dan apapun yang akan saya pilih nantinya setelah selesai S2, saya tetap akan mendukung mas . Akan selalu dibelakangmu untuk mendorong dan membasuh keringat lelahmu. Akan kupastikan setiap keluh kesah dan lelah di matamu hilang saat bertemu denganku.
Untuk calon anak2 saya, ibu akan selalu menyayangi kalian dan akan memberikan seluruh hidup ibu untuk kalian. Semua perjalanan ini akan sia2 jika kalian gagal. Seluruh keringat dan jerih payah akan terbayar jika kalian tumbuh menjadi anak yang sholeh/sholihah nak.. jadilah orang yang berguna utk kebaikan saat di dunia, dan jadilah penolong ayah dan ibumu menuju surga saat di akhirat..
No comments:
Post a Comment